Hujan adalah nyanyian termedu buat para perindu yang menjaga. Menjaga hati yang lemah agar tak menjadi racun. Kali ini enggan berpuisi, sebab menikmati hujan jauh lebih asyik. Bagi para pujangga malang yang suka larut dalam kesengsaraan rindunya, mereka mendefinisikan hujan tercipta dari air matanya yang tiap malam tertahan agar tak dikata lemah. Karena aku bukan pujangga malang, jadi bagiku hujan tetap lah nyanyian termedu buat para perindu yang menjaga.
Menyentuh hujan sama saja berpelukan dengan cinta terpendam yang sudah resisten terhadap tawa kepura-puraan yang intens. Tapi aku menikmatinya. Mungkin sudah saatnya harus sadar, hidup adalah kenyataan. Bukan bayangan~
Sabtu, 10 Januari 2015
Aku bukan pujangga malang
Langganan:
Postingan (Atom)