Merasa menjadi orang yang paling jahat, ketika aku memutuskan bersifat dingin kepada teman dekatku. Bermula dari aku yang berniat mendengarkan lagu di BB nya tapi dia enggan meminjamkanya dengan alasan ini itu yang aku tahu itu semua bohongan. Owh, dari situ aku sangat merasa kalau ternyata ini orang nya yang aku anggap teman dekat. Sampai sini aja ternyata, masih ada rahasia yang harus di simpannya. Nah, mulai ssat itu aku putuskan menjaga jarak dengan dia dan mulai menganggapnya teamn biasa aja. Kenal dekat dengan dia mulai dari awal semester II. Saat itu memang kondisi dia masih sering dalam keadaan kurang baik dan sering menyendiri. Mulai saat itu aku putuskan untuk menjalin pertemanan yang baik dan memang dia juga orang baik.
Dan, kembali ke permasalahan selanjutnya. Mulai saat kejadian itu, kira-kira 3 minggu lah aku bersifat dingin ke dia, tapi tetap masih menjalin komunikasi walaupun mungkin gak sedekat sebelum ada kejadian itu. Aku memang kalau udah bete sama orang suka lama sembuhnya walaupun masih berkomunikasi tapi palling durasi bicaranya gak sebanyak ketika aku masih menggapnya orang penting di hidupku. Nah, setelah itu, mulai lah muncul permasalahan-permasalahan baru lagi. Saat itu waktu sudah petang, tapi praktikum baru selesai dan pas pula telah adzan Maghrib, jadi aku putuskan untuk langsung cepat ke Masjid. Usai melaksanakan kewajibanya aku pun menunggu dia lama di Masjid (kebetulan dia lagi red day). Aku tunggu dia tak kunjung datang, aku yang memang kurang bersahabat dengan handphone barulah teringat kalau mungkin saja dia mengrim pesan singat ke aku atau mungkin dia menelpon ku. Setelah aku check ternyata benar. Ada 3 messages dan 2 missed calls.Pesanya yang terakhir dia memintaku untuk memberi kabar kalau aku sudah sampai rumah. Iya, dia ternyata pulang duluan bersama temanku yang juga sangat baik. Jelas saja ini membuat ku sangat bete dengan dia, tapi aku mencoba menenangkan pikiran ini. Sampai rumah aku pun memberikabar dan berbohong kalau aku tidak marah karna dia meninggalkan ku pulang. Padahal mulai dari kampus sampai rumah masih kesel banget sama dia, ditambah pura-pura gak mempermasalhkan lagi kalau dia udah ninggalin aku. Aku memang gitu, suka menyembunyikan kekesalan sendiri tanpa harus orang itu mengetahuinya. Tapi mungkin orang tersebut tahu kalau aku sedang menyembunyikan permasalahan dengan dia dilihat dari sifatku yang berbeda. Dan sejak saat itu apapun yang dia lakuin dan bicarakan aku masih bete walaupunn itu baik, namanya juga orang lagi bete, apapun yang dilakuin pasti kita merasa itu gak baik..
Kalau ada yang memperhatikan pasti kami belakangan ini berubah drastis. Yang sebelumnya sering terlihat kemana-kemana berdua, pun rame-rame pasti kami tetap bersebelahan. Bahkan ada yang bilang dimana ada aku disitu ada dia. Dan belakangan ini jarang kelihatan bersama, jalan rame-rame pasti aku gak disamping dia. Jujurnya tak jarang juga sih aku meliriknya, aku lihat dia sedih banget. Aku yakin pasti karna aku yang berubah sama dia, tapi jahatnya lagi aku seolah belum bisa memaafkan dia. Masih bete, padahal itu kan udah lumayan lama. Tapi yaitu tadi, aku memang susah melupakan sakit hati walaupun itu hanya kecil. Sebenarnya aku juga merasa kehilangan juga, biasanya aku selalu pulang dengan dia, belakangan ini jadi jarang gegara masalah kecil ini. Aku yang biasanya berdua dengan dia bertukar pikiran belakangan ini jadi renggang, mungkin karna kesibukan masing-masing juga ngurusi ACC untuk jurnal. Pokoknya belakangan suasana berubah, karna rasa egoisku lebih besar daripada rasa mengalahku untuk masalh kecil seperti ini. Yang sebenarnya bisa aja di omongi baik-baik dan masalahpun berakhir, bukan memperpanjangnya sampai seperti saat ini..
Sampai di Kamis pagi aku menceritakan ini pada salah satu teman yang lumayan dekat juga denganku yang mulai mencium bau perenggangan kami ini. Dan dia menyarankan untuk aku membicarakan ini baik-baik dengan dia sebelum masalah ini mengendap dan menumpuk menjdi banyak. Dari situ pikiran ku terbuka, dan mulai menyusun waktu untuk membicarakan ini dengannya. Dan esoknya dialah yang terlebih dahulu ingin membicarakan ini semua denganku. Terang saja aku terkejut, kenapa bisa bersamaan gini niatan baik ku padanya. Tapi aku masih tetap menutup rasa beteku yang berminggu aku pendam padanya, dan dia yang memang sudah tau kalau dia ada sedikit kesalahan dia tetap memaksaku untuk berterus terang. Butuh waktu memang untuk menjelaskan itu semua hingga pada akhirnya semua terungkap melalui via telpon. Aku ungkapkan semua kenapa aku berubah dengan dia dan apa-apa yang aku rasain sejak kami mulai jauh. Jujur aja, baru dialah teman dekatku yang sampai segitunya ingin meminta maaf dan benar-benar takut akan kehilanganku. Dan aku sangat merasa berdosa sekali kalau aku tau ternyata dia sampai sakit memikirkanku dan katanya berat badanya menurun gegara nafsu makan down, iya memang dia selalu begitu kalau punya masalah apalagi menyangkut pertemanan, aku merasa jadi teman terjahat yang pernah ada. Sebelum punya masalah yang sebeginiya memang aku yang selalu yang menyemangatinya supaya dia makan teratur supaya berat badanya naik, dan memang iya berat badanya perlahan naik, walaupun gak menunjukan hasil yang signifikan. Dan ternyata aku merindukanya selama ini, selama ini aku merasa sangat jauh sekali dengan dia, aku gak pernah menganggap dia ada walaupun dia ada disampingku. Dan mustinya aku lah yang meminta maaf padanyan akan semua kejadian ini. Akulah yang seperti anak-anak yang selalu mau dimengerti. Mustinya aku paham, walaupun sudah menjadi teman dekat kita pasti juga punya ruang-ruang rahasia, dan aku mustinya gak marah kalau dia tidak meminjamkan bb nya ke aku, mungkin saja disitu ada rahasia besar yang iya miliki. Dan aku juga gak pantas marah ketika dia pulang dulu, emang karan suasana udah malam, dan dia pulang naik angkutan umum. Baru sadar betapa egoisnya aku ini yang masih memikirkan kesalahan seorang yang udah aku anggap adik ini, dan dia pula yang meminta maaf. Harusnya aku lah yang meminta maaf atas ini semua. Harusnya aku merasa beruntung punya teman seperti dia, yang terkadang mengalah untuk aku, bukan nmalah meniggalkanya sendiri..
Maafin tika ya lisa :')
Tika sayang lisa
Puisi lingkaran dia ganti ini ajaya, hehehe ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar