Minggu, 01 Desember 2013

Hujan di bulan Desember..

"Menanti seperti pelangi. Setia menunggu hujan reda. Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember. Di bulan Desember"
Sepenggal lirik lagu dari efek rumah kaca yang aku rasa menyentuh sekali. Semua orang bebas mengartikan itu seperti apa makna lagunya. Selagi masih dalam konteks yang masuk akal dan logic lah ya..


Pagi ini hujan. Kalau bisa ingin ku titipkan rindu ini pada aliran hujan kemana dia akan bermuara. Tapi apa sampai? Kalau aku titipkan pada hembusan anginya apakah akan kau hirup juga udara yang sama dimana pertama aku titipkan rindu yang suci ini? Ah, andai saja itu sampai..
Mungkin kau gak akan pernah mengetahui ini semua, karna memang aku juga gak ingin kau mengetahui ini semua. Mungkin ketika kau anggap semua berat, percayalah dan berdoalah kau gak pernah benar sendiri. Percaya pada kekuatanNya yang gak pernah luntur untuk kita nikmati..
Dalam doa aku selalu menyelipkan itu.

Ketika aku mendengarkan lagi, hujan ini sepeti bersyair tentang hati yang bahagia. Turunya seperti ribuan orang yang menarikan lagu tentang kerinduan yang telah sampai. Ingin ku tersenyum kecil dan menyimpan hujan ini, tapi temannya yang lain menyakitkanku dengan turun tepat di atas kepalaku. Aku kembalikan kau lagi dengan menghanyutkanmu tepat di depanku, dan aku lihat kau mulai mengalir dan tak dapat aku kenali lagi jejak mu. Semakin banyak dan banyak. Sekarang aku hanya bisa mengamatimu tepat di depan jendela. dan 'tik', kau tepat jatuh di kaca jendela. Ingn menyentuhmu tapi terhalang oleh kaca putih suci yang transparan. Dan aku hanya bisa membelai bulir mu dari balik kaca jendela sambil tersenyum dan bertanya "sudah sampaikah rindu yang aku titipkan?" aku tak paham apa jawabmu yang aku lihat kau malah perlahan turun dari kaca jendela ku dan kau pun menghilang hanya meniggalkan bekas basah di jendela..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar