Mungkin tak biasa, ketika lama.
Satu yang selalu terngiang.
Dosa tidaknya aku tak jua paham.
Tapi tetap kupeluk erat rindu ku ini padamu.
Entah akan tersampai atau tidak.
Kau tak pernah tau karna memang aku selalu menyimpanya rapat.
Sudah hampir satu bulan tak ku tau kabarmu.
Tetap ku tahan rindu ini.
Terkadang aku selipkan namamu di setiap doa, agar kau baik.
Semakin lama aku tak juga paham kenapa ini semakin besar.
Rasa rindu yang aku rasa hanya rindu semu.
Kusibukan waktu untuk melupakanmu.
Ketika kurebahkan tubuhku, sosok mu seakan hadir.
Ingin menjadi sesuatu yang bisa melihatmu tanpa harus kau tau.
Kau, seakan yang ku harap padaNya.
Asing ketika harus terucap.
Adakah aku dihatimu?
Adakah aku disetiap doa mu?
Entah kapan kau mulai hadir dan masuk, tapi sekarang aku seolah tak bisa mengeluarkanmu dari sini.
Kapan kita akan bertemu?
Tak usalah berkhayal kau akan memeluk dan mencium pipi ini.
Berpapasan tanpa saling menyapa itulah yang selalu aku inginkan.
Kau berhasil mencairkan hati ini.
Kau sukses membuat yang dulu mati hidup kembali.
Aku bisa saja jatuh dengan yang lebih, tapi aku terlanjur jatuh ke sosok sederhana.
Mungkin bisa saja mulut berdusta sedikit, tapi hati memang yang selalu jujur.
Apalagi mengenai rindu untuk mu ini.
Adakah aku dirindumu juga?
Aku tak pernah mengharap jawaban, karna memang bukan pertanyaan yang harus kau jawab.
Susah menjelaskan apa rasa ini.
Tapi yang jelas aku terkadang berdoa agar kau selalu diberi kebaikan di setiap langkahmu.
Tak ingin menodai hakikat rindu yang sebenarnya.
Tetaplah jaga semuanya.
Termasuk jika kau merasakan rindu dan impian yang sama persis sepertiku....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar