Aku tidak pernah menyalahkan keadaan ketika kau dan aku dulu pernah bersama dan pernah sempat berjanji.
Semua sudah jalanya.
Dan aku juga tidak pernah menyalahkan kau yang telah pergi tinggalkankan aku sendiri, sampai akhirnya aku bangkit sendiri juga.
Aku tidak akan menyalahkan.
Bahkan aku tidak akan menyimpan dendan sedikitpun untuk semua itu, tak perlulah kau khawatir akan itu semua.
Malah aku ingin sekali berterima kasih atas ketidak setiaan mu, kerelaan mu, dan kesakitan itu, ketika kau tinggalkan aku.
Berkat itu aku banyak belajar banyak hal, termasuk membuat hidup menjadi berarti.
Keputusan mu untuk meninggalkanku adalah keputusan terbaik yang memang harus kau ambil.
Sejak saat itu, aku mencari jalan keluar apa yang harus kau lakukan setelah kita tak lagi satu.
Aku susun kembali hati yang mungkin tak suci lagi.
Aku luruskan lagi jalan ku yang sempat berbelok.
Aku mantap kan lagi niatku yang sempat tertunda.
Kau pernah berpengaruh dalam hidupku, dulu.
Mungkin tidak sama sekali untuk sekarang.
Lupakan.
Percuma kau berdiri disimpang jalan itu untuk menemuiku.
Aku tidak akan menatap wajahmu lagi.
Lupakan.
Percuma kau terus menunggu ku untuk sedetik saja menyentuh tangan ku.
Aku tidak sekalipun mau kau menyentuh tangan ini, walau seujung kuku.
Aku sudah cukup bahagia tanpa mu.
Hari-hariku lebih terasa indah.
Iya, aku memang telah mendapatkan penggantimu.
Orang-orang luar biasa yang selalu mengajarkanku tentang makna hidup yang sebenarnya.
Terimakasih telah meninggalkan ku pada waktu dulu.
Jangan kau hadir dan memohon apapun, karna aku hanya manusia.
Memohonlah pada yang lebih pantas.
Sang pemberi permohonan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar