Senin, 23 Desember 2013

Sahabat, masih ingatkah engkau?

Untuk membangun sebuah persahabatan itu tidaklah gampang. Apalagi kalau harus berkomitmen.
Ketika kata 'persahabatan' itu terucap, kita harus mampu menerima kekurangan, menstabilkan perbedaan sampai perbedaan berada di satu titik kesepakatan yang konstan, ada di waktu air datang dan tawa muncu, saling suport, mengingatkan pada kebaikan selalu, tak sungkan berbagi di saat yang lain kekurangan . Nah, telah sempurna persahabatan itu kalau hal di atas tetap terikat dalam hati walau suatu saat tlah hidup masing-masing di pisahkan oleh ruang dan waktu..

Menyempurnakannya itulah yang susah. Ketika masih bersama di ruang dan waktu yang sama, pastilah bisa menjalankan itu semua. Tapi kalau sudah berpisah tempat sekolah, kerja, dll pastilah sudah jarang berjumpa. Bahkan komunikasi tak lagi terhubung. 1 tahun mungkin masih terlihat persahabatan itu masih ada, tapi di yajun ke-2 sudah mulai nampaklah kerenggangan itu terjadi. Susah senang yang dulu, janji untuk bersama selamanya seakan hanya tinggal potret saja di frame emas..

Terkadang harus menahan rindu ini. Tawa mereka, panik mereka karna ulah jailku. Secepat itu mereka melupakan semua. Maaf mungkin aku jarang punya waktu untuk kalian karna kesibukanku di sini. Tapi percayalah, nama kalian kisah kalian dan manja-manja kalian itu sulit untuk aku lupakan. Mungkin kita udah sibuk masing-masing sampai lupa ketika kita menangsi bersama ketika di ujung sekolah, karna kita tidak ingin terpisahkan dan kita berjanji untuk tidak saling melupakan. Dan aku sayang sama kalian, sayang, kalian udah ku anggap adik-adik ku, bahkan sebahagian dari keluargaku. Harpan untuk kalian membacanya ini mungkin sedikit. Tapi kalau kalian membacanya, aku mau minta maaf atas semua penolakanku ketika aku berhalangan hadir ketika kalian ajak kumpul dan 1 hal, aku sayang kalian, percayalah :'''')

Cc:Tiwi dan anak Diveitin (Dina, Tika, Nauqi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar