Sabtu, 07 Desember 2013

Jadi Member Penyewaan Novel atau Mengahdiri Seminar Penulis Favourit :)

 Akhirnya tadi aku singgah juga ke suatu tempat yang sudah seminggu ini aku sempatkan melirik ketika aku melewatinya. Ingin sekali singgah, tapi waktu seolah tak meridhoi, pulang selalu malam. Dan malam aku mungkin tidak berani melewati jalan tersebut, jadi yasudah alhasil hanya bisa meliriknya ketika aku berangkat kuliah..
 Dan tadi, rasa bahagia dan excited seolah singgah ketika aku menginjakan kaki yang beralas kaus kaki itu ke dalam tempat itu.
"Penyewaan komik dan novel", hahahaha :D
Iya, aku hanya sempat meliriknya saja belakangan ini. Pernah sih sempat berhenti sejenak tepat di depan pintu rumah petak yang nampak buku-buku berjajar rapi itu, tapi kuurungkan masuk, karna mungkin waktu sudah seolah tidak mengijinkan. Karna aku sadar, aku butuh waktu yang banyak untuk hal yang satu itu. dan tadi aku memang sudah merencanakan dengan apik kalau aku akan ke tempat itu dan berlama sambil menyewa satu novel, sedana jurnal dan tumpukan kertas menanti untuk kusentuh. Iya, ini hal yang bagus buat ku yang emang pemasukan uang terbatas jadi gak memungkinkan untuk membeli novel-novel tebal yang mungkin harganya 3 hari uang jajanku. Dan juga harus menabung dengan target yang harus tercapai sampai sebulan. Ya, orangtua memang selalu mengajarkan hemat..

 "Sudah jadi member kak?" sapa wanita yang mungkin seusiaku yang sedang duduk dilantai menyusun buku sambil tersenyum manis padaku dengan jilbab kremnya. "Belum mbak" jawabku sambil membalas senyumnya yang ramah dan terlihat akrab. "Oh, yasudah. Dipilih aja dulu ya kak" suru nya sambil masih terseyum, aku mengangguk kepala ku singkat sambil meninggalkan senyum..
Diruangan yang tidak terlalu lebar itu, ada aku, mbak-mbak penjaga toko dan 2 orang anak yang mungkin masih smp. Mereka berdua berada di daerah rentetan komik-komik. Aku yang memang kurang tertarik dengan komik lebih memilih berada di tumpukan novel-novel yang membuatku ingin memiliki itu semua, hehe..
 Mungkin ada 15 menit aku memilih hingga akhirnya aku membawa  novel yang aku rasa cukup bagus. Aku pun duduk bersila tepat di depan kakak yang aku pikir pemilik tempat itu..
"Mbak, bisa tolong jelaskan gimana peraturan penyewaan novel disini? :)"
"Gini kak, kakak harus jadi member dulu dengan membayar 10 ribu saja. Tapi, sebelum itu harus membayar uang jaminan 100 ribu. Memang banyak, tapi itu hanya untuk jaminan aja kok karna kan buku kami kasih pinjam walaupun juga dipungut biaya 1 hari seribu. Kalau kakak mau lepas dari member, uang kami kembalikan penuh. Itu ibarat kakak titipkan uang saja disini. Baru-baru ini kami sering kehilangan buku, atau orangnya tiba-tiba hilang gak ngembaliin" dia tersenyum tipis. Aku mengangguk paham. Aku langsung terbayang isi dompet, cuma ada uang 50 ribu. Dan aku juga ingin sekali menghadiri seminarnya Tere Liye. Penulis novel yang aku harapin dia akan ngadain seminar diMedan dan ketika tiba waktunya aku malah seakan tergoyahkan untuk menjadi member di penyewaan novel. Aku hanya butuh 10 ribu lagi untuk bisa membeli tiketnya. Tapi yang aku korbankan adalah uang tabungan aku harus berkurang dan bakalan bulan ini tidak sampai target. Huh, memang sulit kalau harus dihadapkan dengan yang seperti ini. Kalau aku menghadiri seminarnya, itu artinya aku mencoret salah satu impian aku yang ingin bertemu tere liye dengan konsekuensi menunda jadi member dan tabungan tidak sampai target..

 "Rumahnya dimana kak?" pertanyaan itu menyadarkan ku kalau ternyata aku berfikir sudah terlalu lama. Kami pun melanjutkan cerita-cerita, serasa akrab sekali. Ternyata rumah kami hanya dibedakan beberapa gang saja..
Tak terasa sudah 20menit juga kami saling bertukar cerita tentang suka duka sebagai penjaga tempat penyewaan novel, sore tadi begitu teduh, walaupun terselip kegalauan dan tanpa membawa buku satupun..

"Wah, aku kan udah baca ni mbak? Harus bayar berapa nih :D" candaku. "Udalah gak usah, kan belum habis bacanya, hehehe"
Aku membalikan buku ini ketempat semula sambil tersenyum tipis. Dan pamitan sambil berjanji akan datang kembali secepat mungkin, pinomat untuk membaca 1 buku saja..

Sambil ku starter ciglin ku tatap kembali pintu masuk itu sambil tersenyum tipis dan berharap suatu hari akan ku bawa 1 buku ketika aku keluar pintu itu. Tapi dengan konsekuensi harus lebih menghemat dan pintar-pintar mengatur pemasukan yang ada..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar