I
Senja memang selalu menyelipkan sebuah cerita
ketika dulu pasti tercipta senyuman
diantara sela nyanyian camar
dan sesautan jangkrik yang menjadi saksi
II
Kita pernah benar menyatu
diantara Pulau...
diantara Danau...
Kita pernah benar merasa hampa
bintang menjadi saksi
Doa malam menjadi jembatan
III
Memang akan selalu indah, apapun itu akhirnya
ketika sebuah sajak indah itu tercipta
ketika itu juga kita saling mengharap
Berkali kuberkata dalam sepi; tetapkan aku menjadi rahasiamu
aku sangat ingin denganmu
disaat embun...
disaat fajar...
IV
Kepadamu,
kita dapat menyimpulkan sendiri apa isi dari celah yang kita sisihkan
Kepadamu,
kalau kau rasa itu, aku jugalah sama
Bukankah kita pernh berjanji untuk melihat bulan yang sama di malam pekat?
aku tersenyum, sembari berharap kau akan baik disana
denganmu aku tak tahu
Terkadang berharap kau mengatakan
tapi secepat harapan itu pulalah aku berfikir apa mungkin
bahkan aku pernah dalam merindukanmu
denganmu aku tak tahu
Nb; kenapa title nya jendela? ya karena memang aku menuliskannya tepat di meja yang berhadapan dengan jendela. Dan mungkin lebih detailnya lagi di Laboratorium Farmasi Fisik. Sembari menunggu group lain belum selesai, tidak salah kalau sedikit bercumbu dengan senja. Dan sajak diatas tidak saling berhubungan..
Farmasi USU, 5 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar