Perkara rezeki, mungkin
tidak semua berupa materi. Jenis rezeki itu luas. Kesehatan, keluarga yang
tentram, rumah bagus, kamar yang nyaman, teman-teman yang baik, nilai bagus,
ipk cumlaude, lulus wisuda tepat waktu, dengan mudah mendapatkan ijin dari
orangtua mendaki gunung dan pergi berpetualang, bahkan bisa dengan mudah bangun
untuk mendirikan sholat malam juga tergolong sebuah rezeki. Mungkin kita tidak
bisa memperoleh semuanya, tapi salah satunya pasti kita punya. Sekalipun tidak
yang saya sebut diatas, pastilah kita punya sesuatu yang kita anggap rezeki. Teman,
jangan terlalu berkecil hati jika selama ini nilai-nilai sekolah ataupun
kuliahmu masih kurang bagus meskipun kau sudah berusaha maksimal at au kau
ternyata masih sering sakit-sakitan dan melulu keluar masuk rumah sakit, jangan
bersedih teman, kita mungkin tidak punya rezeki dalam hal seperti itu. Tapi
coba luaskan lagi pandangan hidup kita akan sebuah rezeki tadi, pasti banyak
hal yang bisa kita anggap rezeki untuk menutupi kegundahan hati kita.
Jangan terus menerus
mengeluhkan kenapa kita di uji sedemikian rupa oleh Allah. Sebab Allah tau mana
yang terbaik buat kita. Mungkin hal baik sedang menunggu kita di depan.
Bayangkan jika kita menyerah, maka kita tidak akan mendapatkan apa yang sudah
menunggu kita itu. Mungkin kita semua tau kalau untuk mendapatkan lompatan yang
tinggi, kita harus jongkok terlebih dahulu. Mungkin sama seperti hidup kita
ini, kita tidak bisa mendapatkan hal yang menakjubkan kalau kita tidak
memulainya dari bawah terlebih dahulu.
Balik lagi ke masalah
rezeki tadi. Jangan merasa menjadi orang paling sengsara di dunia kalau hanya
diuji dengan kerjaan kantor menumpuk, tugas sekolah berlembar-lembar, kuliah
tak kunjung tamat, dosen susah ditemui. Sekali-kali jangan, sebab mungkin saja
Allah sedang menguji kesungguhan hati kita menjalani indahnya perjuangan dengan
hasil yang semoga saja menakjubkan didepan kita yang sedang menunggu kita
dengan tepuk tangan sambil berteriak “akhirnya kau menjemput ku juga”
Kembali lagi, mari kita
sama-sama saling mengingatkan kalau rezeki itu banyak jenisnya. Jika tidak kita
temui dalam hal materi, mungkin saja rezeki kita dalam hal pertemanan. Mungkin
saja kita mempunyai banyak teman yang sangat baik-baik. Jika tidak kita
dapatkan rezeki dalam hal keluarga yang tentram, mungkin saja rezeki kita dalam
hal mudahnya kita mendapatkan pekerjaan yang kita impikan. Jika tidak kita
dapatkan rezeki dalam hal nilai kuliah yang bagus, mungkin rezeki kita dalam
hal kemudahan hidup yang lainnya. Tapi kita masih bisa memperoleh kemungkinan
merubah yang tadinya tidak menjadi rezekik kita, maka kelak akan menjadi rezeki
kita pula. Tapi kita harus ingat, bahwa Allah tidak pernah tidur dan senantiasa
mendengat tiap apa saja yang menjadi keluhan kita setiap waktunya.
Semoga kita bukan
menjadi orang-orang yang kufur nikmat. Semua soal keberanian. Seberapa
beraninya kita menjemput rezeki tersebut atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar