Senin, 24 Februari 2014

Mamak 4

Aku selalu merasakan hangatnya tanganya yang selalu menempel di pipiku tiap malam. Terkadang merasa aku ini manja sekali, tapi ah biarlah. Mungkin aku orang yang paling beruntung dengan bisa merasakan belaian seorang mamak tiap malamnya. Pernah sekali ketika aku sedang "jatuh" dan menangis sampai mamak rasa aku sudah tidur, mamak meletakan tagannya di wajahku. Aku terbangun, tapi enggan membuka mata. Aku tidak tahu raut wajah mamak, tapi yang jelas aku rasa mamak adalah orang yang tetap berdiri ada disamping ku apapun keadaanku.
Terimakasih ya Rabb untuk nikmatMu :")

Sabtu, 22 Februari 2014

Nonton VS Aku

Agak gimana gitu kalau orang sekitar membicarakan tentang "Film". Terutama mereka yang menontonya di Bioskop. Bukan iri ataupun mendadak pengen ikut-ikutan, bukan :)
Jujurnya sudah lama ingin memposting ini, tapi baru terwujud sekarang aja, hihi. Ini gegara denger Radio yang penyiarnya bahas tentang film yang akan tayang di bioskop dan sudah berapa jumlah film yang di tonton di tahun 2014 ini. Banyak juga yang berpartisipasi untuk menjawabnya sampai si penyiarnya agak kalang kabut, hehe.
Kalau boleh ingin membagi, selama 20 tahun ini, aku baru menonton film di bioskop itu barulah hanya 2 kali.
Pertama, film Kuch Kuch Hota Hai. Mereka bilang pernah ngajakin nonton itu di Bioskop, masalah usia berapa lupa. Yang pasti belum sampai umur 6 tahun. Kalau dipaksa mengingat, aku memang agak ingat sedikit. Pada waktu itu aku bersama orang tua dan abang nontonnya tepat dibangku paling depan. suasananya lumayan rame dan aku memakai baju merah, hehe. Bisa jadi waktu itu adalah Premier filmnya kali ya, tapi kalau masalah itu aku memang tidak mengetahuinya. Ngomong-ngomong Hollywood, waktu mamak mengandung aku, tontonan favourit adalah film india. Jadi ketika pas aku lahir ke dunia, yang melihat aku bilang aku seperti orang india. Ini sih kata mamak, aku juga tidak tau. Tapi sekarang sih masih kayak orang india, meskipun cuma warna kulitnya, haha :D sampai sekarang film ini adalah film india favourit setelah film 3 Idiot dan Tarezameen par. Masih suka mellow kalau nonton nya, secara si Anjeli kan kembaran aku, wkwk. Tidak terhitung sudah berapa kali menonton film ini di Tv, hehe.
Kedua, film Ayat-ayat cinta. Film yang sempat booming pada masanya. Sangat ingat jelas, waktu itu kelas 3 smp. Nontonnya ber-4 aja, bersama Tiwi Rifki dan Tri. Naik angkot, hehehe. Kami ber-4 tidak ada hubungan apa-apa selain hubungan teman sekelas. Lucu sekali kalau ingat ini dan memang seakan pengalaman pertama pergi ke bioskop. Filmnya bagus, dan sukses membuat ku sempat berkhayal ingin punya pacar seperti Fachry. Eits, itu dulu kali...
Dan sampai sekarang belum pernah nonton ke bioskop. Basicnya emang gak suka nonton. Sampai-sampai seorang teman pernah ingin membayarkanku untuk tiket masuk karna mengira aku tidak mempunyai uang. Aku menjawad dengan enteng, "Mentahnya aja sini, biar beli novel" haha, sudah ketebak respond nya gimana :D
Entah kenapa menonton itu ngebosenin. Maka dari itu aku paling gak beta lama-lama di depan tv. Kalau ditanya film terbaru apa, duh persis sapi deh akunya. Tapi aku gak jadul-jadul kali ya, agak dikit tau sih tentang film. Meski cuma tau potongan nya saja, haha. Apapun itu pokoknya gak suka nonton. Mau nonton bioskop ataupun apalah itu namanya.
Jadi untuk orang seperti aku tidak heran kalau selama 20 tahun baru 2 kali pergi ke bioskop :)
Film terakhir aku liat itu film Mama. Film horor, itupun awalnya karena penasaran dengan judulnya yang kebetulan ada di Flashdisk seorang teman yang aku pinjam. Kalau tidak salah itu November tahun lalu :)
Tiap orang beda selera, jadi jangan terlalu aneh. Karena sejak kecil emang bukan tipikal orang yang betah berjam-jam di depan tv. Masalah mata rabun, mungkin karena sejak umur 5 tahun sudah hobi baca sambil tiduran, hihi :)

Mungkin agak berantakan tulisannya karena masih banyak tugas kuliah yang harus dikerjakan, jadi buru-buru, wkwk ^_^
Maaf dan Sekian, Friends :)

Mamak 3

Pagi ini kau terlihat kuat mak. Masih terbesit senyuman di bibirmu yang sebenarnya aku tahu benar apa isi hatimu. Demi cintamu kau seakan mengorbankan segalanya.
Salut liat semua yang ada pada dirimu. Kau begitu tegar, dan pagi ini kau buktikan lagi di depan ku dan membuat aku sangat paham akan seperti apa aku kalau aku menjadi seorang ibu kelak :")

Sabtu, 15 Februari 2014

Justru disaat aku berdiri disini bayangmu tak nampak. Apakah benar, kau tak pernah tau aku ada?

Selasa, 11 Februari 2014

Yang aku tau, kita sama-sama punya rasa yang sama; rindu

aku sudah

Aku sudah rindu
rindu sekali
ketika kita bersama diruang yang tak sama
ketika kita berbincang di waktu yang berbeda

Kisah kita abu-abu
aku tak tau rindu yang kau punya
begitu juga aku yang tak juga paham ini semua apa namanya
akankah kau juga demikian

Aku ingin kau juga disini
kita berbagi semua
meskipun dalam diam
seperti kita disana

Aku sudah kangen
kangen sekali
pun malam dingin
dingin yang membuat kangen ini bertambah

Senin, 10 Februari 2014

Video motivasi - Semangat Kawan Kita Bisa

Mamak 2

Dimusim nyamuk gini, mamak yang paling gesit mengusir nyamuk-nyamuk nakal yang berusaha hinggap di badan anak-anaknya.
Yang paling sering terjaga di tengah malam untuk mematikan nyamuk-nyamuk yang sudah menghisap darah anaknya. Tengah malam aku terbangun dan kulihat mamak sibuk mencari nyamuk, aku bertanya apakah mamak gak tidur? mamak pun menjawab, "tidur ka, tapi nyamuk banyak kali, kasian si adil". Itulah Ibu!!!

lalu disebut apa?

Lalu, disebut apa?
ketika setiap semua yang terjadi terlintas ada mu
seringkali ku usir jauh
namun sejauh itu juga ia kembali

kita tak pernah berjanji
bahkan tak pernah berucap
berjanji untuk setia
dan berucap tentang cinta..

Lalu disebut apa?
disaat rindu kian membesar
sedang aku tak pernah melihat matamu
pun kau dengan ku

akankah kita bersama tanpa satu
saling menatap bulan yang sama
bersama memperhatikan bintang yang berjuta
namun ditempat yang tak sama..

akankah terganti?

Aku pernah benar mersa jatuh
luka dikaki membuat ku merasakan sakitnya
pernah bangkit
tapi secepat itu juga rasa sakit kembali pulih

Dunia lantas tak berhenti berputar untuk menunggu ku
tapi dunia harus tau, kurasa dia runtuh
air mata akankah terganti
jika sebuah senyuman terpaksa ternampak..

Sabtu, 08 Februari 2014

Bukan puisi

Maaf aku pergi tanpa pamit, ini hanya sebentar. Aku hanya ingin mengobati rasa sakit yang saat ini aku rasakan. Aku baik saja, percayalah. Ada alasan kuat kenapa aku hanya pergi dari situ dan aku bertahan disini bukan untuk menghindar darimu. Manalah mungkin aku menghindar dari orang yang sering sembunyi-sembunyi aku perhatikan. Suatu saat kelak kita bisa membagi semuanya secara terus terang, aku akan membagikannya. Pahitnya yang pernah aku rasakan, dan manis yang juga tak jarang singgah. Dengan janji, kau juga kan membaginya.
Ah, apa bisa? Sedang kau tak penah tau kehadiranku.

Untukmu, yang tersenja..


mamak 1

Disela tangisanku, dengan masih air mata mengalir deras aku berkata pada ibu dengan wajah masih kubenamkan dibantal, "mamak sabarkan? mungkin aku tamat kuliah telat. Mamak sabar nunggu aku?" tangisanku memberhentikan ucapanku. Lalu ibu menjawab dengan penuh nada kasih sayang, "sabar lah. Yang ngejalani kuliah aja sabar, apalagi mamak. Pasti lebih sabar lagi. Yang penting kan udah usaha, jadi mau gimana lagi? Gak akan merubah segalanya dengan nangis, sabar aja ka"
Aku pun menatap wajah ibu, ibu mencoba menghiburkku dan aku lihat sekali sebenarnya ibu kecewa. Namun ia coba sembunyikan di balik wajah sendunya. Membuat tangisku semakin deras, bukan untuk menyesal, tapi untuk berterimaksih Allah telah mempertemukanku dengan ibu seperti mamak di dunia ini, senoga sampai di surga tetap bersama..

Mamak--

Kamis, 06 Februari 2014

Melainkan rindu

Pernakah kau resapi salah satu malam
dimana dinginya begitu menusuk
bahkan selimut tak mampu menetralkannya

Aku pernah meresapinya
bukan dingin angin yang membuat ku kacau
melainkan rindu

Kau tersangka utama dalam kacaunya malam ini
semakin kacau dengan ku menutup mata
semyummu seakan tiba

Kupeluk erat rindu ini
berharap esok pagi kau kan kubawa pergi
pergi kesuatu tempat dimana aku biasa meluapkan rindu untukmu..


Rabu, 05 Februari 2014

Tempat dimana nanti..

Tepat dimana aku rencanakan suatu saat kita akan saling berpegangan tangan di sini.
Tempat terbaik untuk melihat senja.
Tempat terbaik dimana kita akan menumpahkan semua ribuan barisan rindu.

Disini, aku hanya bertemankan angin.
Aku tak lagi ingin menyampaikan salam ku untuk mu melalui dia.
Aku cukup tersenyum karena bau angin ini seakan menyiratkan salam ku telah sampai untukmu tanpa aku memohon.
Disana, menjadilah apa yang kau inginkan.

Aku pernah sepi.
Ceriaku terkikis oleh rindu.
Tawaku perlahan mengecil oleh kesadaranku.
Semakin paham, semakin ku biarkan semua ini semakin tak dapat ku halau keberadaannya.

Selasa, 04 Februari 2014

1

Aku dapati suara itu lagi.
Tak pernah aku pikir akan sekeras itu.
Suara tangis yang bercampur dengan suara ketidakpastian.
Taukah kau waktu itu aku sangat takut.
Ketika aku mendengar suara teriakan.
Aku sangat ingin memelukmu waktu itu dan ikut meneriaki dia.
Aku takkan pernah meloloskan orang yang sudah membuatmu terluka.
Aku hanya bisa menarik tubuhmu dan kuintip wajahmu dari sela guling kesayangan ku.
Akan ku ganti setiap bulir air matamu yang jatuh waktu itu...