Di senja ini aku seakan hidup
Di relung yang pernah mati
Yang tak bernama
Adakah rindu yang sama akan kita?
Angin disini menyampaikan salam
Bukan dari mu
Mungkin nyawamu satunya
Dia bilang kau hidup lagi
Aku pernah diantara lazuardi
Di sisi kanan aku tak letih menantimu
Dan benar kau datang membawa mawar
Mawar jingga yang tercipta dari ratusan senja
Kau katakan "simpan ini"
Bibir ku terkatup
Kau tersenyum
Kau katakan lagi "aku bisa denganmu sampai ribuan senja berganti"
Aku paham warna tawamu
Ketika kau peluk aku nyaman
Aku jua lah paham rasa senyummu
Ketika tangan kita saling menggenggam
Kau ibarat sebuah embun yang tiba di pelupuk daun
Kau ibarat burung dara yang cantik
Bisa terhitung waktu kita di awal jumpa
Tapi aku benar tidak bisa menghitung tulisan terimakasih untukNya karena telah menerbangkanmu hingga akhirnya kita dipertemukan
NB; Puisi untuk Nelfi Yuliza, adinda tersayang, semoga suka dan terus tersimpan hingga tiba dimana raga tidak bisa bertemu lagi :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar