Minggu, 07 Juni 2015

Kepada Ayah

Ayah, hari ini usia mu bertambah satu. Kebahagiaan terbesar adalah masih diberi kesempatan untuk hidup bersamamu dan masih bisa melihatmu setiap harinya. Harapan terbesarku tetap lah menjadi Ayah yang baik buat ketiga anakmu dan suami yang penuh kasih sayang buat Ibu. Dalam hal menyayangi, caramu jelas berbeda dengan Ibu. Kau lebih sedikit berbicara ketika melarangku agar berhenti meminta sesuatu yang bersifat sukunder.
Maaf Ayah, aku belum bisa ngasih apa-apa yang bisa membangga kan mu. Aku tidak seperti abang yang selalu mendapatkan beasiswa, aku tidak seperti abang yang dimasa mudanya sudah tidak minta apa-apa lagi darimu. Tapi kau, kau tidak pernah menuntut itu dariku. Malah ketika aku ingin membayar uang kuliah memakai uang tabungan, kau menolaknya. Kau masih juga ikhlas membayarkan kebutuhanku. Kau dengan sabar mengiyakan kalau aku meminta ganti atas uangku yang terpakai untuk kebutuhan kuliah. Aku merasa menjadi anak yang hanya bisa merepotkan saja.
Ayah, maafkan aku yang tak pernah membawa pulang piala perlombaan sains. Aku selalu sedih sebenarnya ketika yang kubawa pulang piala perlombaan tulis, aku tau kau kecewa. Karna kau pernah bilang 'mau makan apa kalau cita-citanya penulis', kau juga melarangku kuliah dijurusan yang ku inginkan. Tapi Ayah, apapun itu aku paham betul itu adalah options terbaik untuk aku putri dewasamu yang selalu kau anggap putri kecilmu. Aku ingat jelas pesanmu ketika aku memasuki jenjang pendidikan sebagai Mahasiswa kau bilang aku sekarang sudah berada di ring tinju, maka berjuanglah sekuat tenaga. Kau hanya bisa mendukungku dari bawah, karna batasmu hanya di bawah panggung. Dan kau tau Ayah, disitu aku teramat sedih. Bagaimana mungkin aku bisa menang sedang aku hanya bisa bermain bulu tangkis. Tapi sampai detik ini aku selalu mengupayakan yang terbaik untuk mu Ayah.
Ayah, jika aku tidak bisa membahagianmu di dunia, semoga kelak aku bisa merangkulmu di Syurga beserta Ibu. Semoga kelak jubah emas bisa kau kenakan di Syurga bersama Ibu. Aku memang tidak bisa membanggakanmu di dunia, tapi semoga kelak di akhirat aku bisa berkata denganNya 'ya Allah, mereka kedua orangtua ku. Aku akan ajak mereka ke Syurga juga ya Allah'. Ya, aku ingin menjadi anak Sholehah Ayah.
Ayah, semoga kita masih dipertemukan ditahun depan. Dengan nikmat sehat, nikmat akal dan segala nikmat syukur itu.

"Adek sayang Bapak"

04:37
8 June 015
SudjanaF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar