Saya pernah diberi pertanyaan seperti ini oleh teman saya: menurutmu menunggu nya seorang wanita itu seperti apa sih?
Jika yang menjemput bukan lelaki yang ditunggu seperti apa?
Sontak saya langsung menutup buku yang saya baca lalu menatap matanya dan menjawab seperti ini:
"Wanita memang hanya bisa menunggu. Sedang lelaki sebisa mungkin berusaha untuk menjemput dengan cara baik"
Wanita adalah makhluk yang sangat butuh kepastian. Sama juga seperti lelaki yang juga demikian. Menunggu bukan artian: duduk diam menopang dagu. Bukan.
Menjemput juga bukan artian: asal jemput tanpa bekal. Bukan.
Menunggu dan menjemput itu sama. Sama-sama butuh persiapan.
Menunggu untuk dijemput.
Pastilah kita punya satu nama yang selalu kita minta padaNya. Jika belum ada, pasti kita juga meminta jika suatu saat yang datang adalah lelaki yang bertaqwa. Semua wanita pastilah demikian. Sebejat apapun dia. Itulah yang disebut nurani kebaikan.
Menjemput yang menunggu.
Saya kurang tahu isi hati lelaki. Tapi pastilah mereka juga ingin suatu hari nanti menjemput wanita yang memang betul-betul pantas untuk dijemput. Terkadang meletakkan tipikal: harus pandai masak, harus yang nyuci bersih, harus bisa nyetrika rapi, harus ini, harus itu. Ingatlah, kita mencari teman hidup. Bukan pembantu. Cukupkan tipikalnya: wanita yang bertaqwa. Hanya itu saja. Sebab jika sudah bertaqwa, pastilah dia tau perannya sebagai teman hidup itu seperti apa.
Jika yang menjemput bukan yang ditunggu?
Maka itulah yang terbaik. Asalkan yang bertaqwa, terima sajalah. Allah maha tau mana yang terbaik buat kita. Persiapkan diri saja dulu. Pantaskan diri. Agar yang menjemput tidak kecewa dan kamu yang menunggu sekian lama tidak merasa mengecewakan yang menjemput
Setidaknya proses menunggu kita tadi bermanfaat. Merubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Seorang teman tadipun lantas mengangguk
: buat kau yang selalu dalam doa. Wanita ini sedang berupaya memantaskan diri untuk kau jemput suatu hari nanti. Aku hanya ingin menjadi wanita yang bertaqwa, agar kelak kau tidak terlalu repot membimbingku lagi. Maka, jadilah kau yang bertaqwa juga. Agar kelak kau bisa menambah kadar taqwa yang aku miliki dan jadilah kita madrasah yang terbaik buat generasi Muslim. Itu yang terutama.
19:48
16 April 015
SudjanaF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar