Seringnya kita selalu
berfikir bahwa hidup orang lain diluar diri kita itu sungguh menyenangkan. Tapi
nyatanya tidak selamanya, sebab situasi diluar diri kita itu tidak sedikit yang
baik-baik saja. Mungkin saja mereka yang kita anggap hidupnya sungguh jauh dari
masalah justru yang paling banyak menangis dimalam hari, bahkan sempat berfikir
untuk mengakhiri hidupnya saja. Kita tidak tau bukan? Tapi seperti kebanyakan,
lagi-lagi kita selalu menduga hidup orang lain jauh lebih bahagia dari kita. Apa
jadinya kalau kita tau ternyata justru banyak yang menginginkan hidupnya mereka
itu seperti kita. Ya, seperti hidup kita yang tiap harinya kita keluhkan “kenapa
begini, kenapa begitu”. Kalau sudah seperti itu bukannya kita harus membesarkan
rasa syukur kita, sedikit saja.
Bersyukurlah, sebab apa
yang diberi Allah ke kita itu adalah yang terbaik buat kita. Terbaik untuk
kehidupan kita. Ketika itu tidak sesuai dengan keinginan kita, mungkin saja itu
cara Allah untuk menguji kita, menaikan kadar iman kita, mengguggurkan
dosa-dosa kecil yang kita punya. Sebab pada hakikatnya Allah selalu mengabulkan
segala doa kita dengan 3 jawaban: ya, Aku beri sekarang. Ya, tapi tunggu. Tidak,
Aku akan memberi yang lebih pantas untukmu. Seandainya kita menggenggam
pemahaman itu pasti kegundahan akan problema kehidupan itu terminimalisirkan. Tapi
nyatanya kita terlanjur terburu-buru berburuk sangka pada Allah. Menyalahkan Nya
yang jelas-jelas lebih tau mana yang terbaik buat kita, mana yang tidak pantas
buat kita.
Usahalah sebaik
mungkin. Ikhitiar itu juga merupakan suatu modal utama untuk yang penting. Karna
Allah juga tidak akan mengubah nasib kita sebelum kita berusaha mengubahnya. Setelah
ikhtiar maksimal, barulah kita tawakal. Berserah diri akan semua kemungkinan
yang terjadi sebab ya balik lagi, Allah senantiasa menjawab doa kita dengan
jawaban yang memang itu pasti terbaik buat kita. Jika memang hasilnya tidak
sesuai dengan keinginan kita, maka Allah mungkin saja senang mendengar doa-doa
kita yang kita lakukan dengan rintihan.
Jadi intinya,
berhentilah menganggap hidup orang lain jauh lebih menyenangkan dibanding kita.
Syukuri saja yang ada pada kita untuk saat ini, sebab inilah yang terbaik. Karna
masalah yang ada pada kita, terkadang mengajarkan kita untuk lebih banyak
bersyukur dan lebih banyak belajar lagi akan banyak hal yang mungkin kita belum
tau sebelumnya. Mungkin yang dulunya waktu kita jarang diberi ujian kita
menjadi orang yang lupa diri, maka dengan diberi ujian seperti ini, kita
menjadi orang yang jauh lebih dekat dengan Allah. Nah, Allah mungkin rindu sama
kita.
Semangat terus ya,
jangan banyak mengeluh ke orang lain. Sebab tidak semua orang boleh tau akan
masalah yang kita punya. Apalagi sampai mengeluh mengadu ini itu di sosial
media. Kita masih punya harga diri yang mahal. Jangan mau dianggap lemah oleh
oranglain. Cukup Allah lah tempat mengadu kita yang paling mengasyikan,
meneduhkan dan yang pasti akan menerima kita dengan keadaan kita bagaimana pun
juga.
SEMANGAT! KAU LAYAK
BAHAGIA! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar