Senin, 13 Januari 2014

Resistensi

Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha maksimal dilanjut dengan berdoa.
Hasil akhir adalah rahasia Illahi.
Jika hasil dirasa kurang sepadan dengan usaha keras kita, maka bersabarlah.
Mungkin Tuhan senang mendengar rintihan doa kita yang syahdu disetiap sujud itu.
Yang penting kita sudah usaha dengan jujur, itulah kemampuan kita.
Ingat filosofi batu, ia pasti akan cekung juga kalau setiap harinya terteteskan air.
Jangan pernag menyeraj untuk berusaha.
Bersyukur akan semua akan menjadi kunci rasa semangat yang semoga tetap berkobar.

Ibaratkan rasa semangat itu bakteri dan kemalasan adalah antibiotiknya.
Semakin sering semangat itu diberi kemalasan maka semangat itu akan menjadi kebal terhadap bisikan malas atau dengan kata lain "RESISTENSI SEMANGAT TERHADAP SUATU KEMALASAN".
Si rasa semangat tidaklah mempan dibunuh dengan rasa malas hingga pada akhirnya tak ada lagi rasa malas yang mampu menggoda semangat untuk mati.
Kalau resistensi antibiotik sangat ditakutkan oleh semua orang, maka resistensi semangat sangat diinginkan untuk menjadi suatu hal yang permanen di diri..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar