Menagislah, silahkan.
Tapi jangan di dihadapanku.
Tak pernah sekalipun aku melarangmu untuk menagis.
Tapi pergilah 20 langkah dariku lalu silahkan kau menangis.
Bahkan aku mau menghantarkanmu ke tempat dimana kau bisa menangis.
Asal kau jangan minta agar aku disampingmu untuk menemanimu menangis.
Aku bersedia mendengar ceritamu, apa saja.
Tapi jangan salahkan aku kalau aku akan pergi jika sudah ku lihat matamu berkaca.
Sahabat, bukan aku tak setia kawan padamu.
Tapi karna hati ini takkan sanggup melihat bulir air matamu menetes.
Akan ku peluk kau erat, tapi dengan janji takkan kau keluarkan air mata itu di depanku.
Tersenyumlah, sahabat : )
keren,
BalasHapustapi memang gak mau ya bahasa nya dibakuin...?
kayanya si kalau lebih baku, keliatan lebih puitis.. (menurut saya ni loo ^-^)
tapi isinya saya suka...
Terimaksih ya sudah mau komen dan mengkritsi :)
Hapusterimaksih juga udah suka :)
Semoga kedepanya lebih baik lagi :)