Pagi, kamu
Apa yang terjadi pada hatimu
Senyum mu tak ku dapat pagi ini
Kau terlalu menikmati kedinginan?
Atau kau menyimpan perasaan lirih?
Pagi juga, kamu
Jangan hiraukan aku
Sebab tak ada spesifikasi akan ini
Aku baik, gerimis
Hanya sedikit hal yang berubah ketika kau tiba di depan jendela ku
Kau, rindu?
Mari mendekatlah
Kita bisa bermain disini
Atau kau tuliskan di punggungku rindumu
Agar aku bisa meneruskan nya ke dia
Rindu?
Kata apa itu, gerimis
Aku baru mendengarnya beberapa detik yang lalu
Aku tidak mengerti maksudmu
Kau pasti pernah merasakan menginginkan aku untuk hadir di kaca jendelamu lagi kan?
Lantas kau berbisik pelan "Gerimis, apa kau lupa akan aku"
Tapi yang terjadi aku tau jua singgah
Walaupun untuk sekedar menyapa "kau terlihat anggun hari ini"
Kalau begitu benar katamu, gerimis
Bahkan saat ini aku merasakan dua hal yang tak ku sangka hadir
Pertama, kasih yang tak sampai
Kedua, rindu yang tak kunjung ada pertemuan
Sabarlah sedikit
Akan aku sampaikan
Jika aku menemuinya di perbatasan penantian
Sekarang melangkah lah
Aku akan merasa bersalah jika kehadiranku di jendela mu membuat tambah pilu wajahmu
Tidak, gerimis
Tetaplah disini
Aku menikmati kehadiranmu dan kerinduanku
Jangan kau sampaikan hal ini
Karna aku tidak ingin melukainya jika waktu tak kunjung memberi sedetik kesempatan untuk kami bisa saling menatap
Rasa ini sudah terlanjur nyaman disini
Kau terlihat hebat pagi ini
Tak beda dengan sahabat ku petir
Aku tak butuh pujianmu, gerimis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar