Selasa, 19 Agustus 2014

Di pucuk malam

Kita temangu bukan kalah
Pun hujan membuat kaku bibir
Membuat bayang seakan nyata
Membuat bualan menjadi buaian

Kau bicara dalam hati
Sedang aku kau paksa akan paham
Kau bicara dalam diam
Sedang aku kau paksa akan dengar

Kita baru sekejap tak beradu
Tetapi rindu tak mau untuk mentolerin sedikit

Sekejap terpisah
Akan riuh canda dalam angan yang sempat tercipta
Sekejap terpisah
Akan duka yang terbagi meski sekeping

Aku menyusuri dingin tanpa puisi
Kau, entalah
Aku terkaku di sela malam yang layu
Kau, entalah

Di pucuk malam bermunajah tentang hidup
Di pucuk malam ku genggam jari kanan
Di pucuk malam air hujan bertemankan air mata
Di pucuk malam ku abadikan rasa tanpa putus

Dan di pucuk malam aku terisak "bahwa hidup di dunia tak ubahnya seakan singgah di pulau terkecil yang waktunya hanya untuk mengumpul bekal menuju tempat abadi"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar